10.24.2012

Pengorbanan

"Kadangkala kita merasa dijadikan korban, namun bila kita berpikir positif maka kita akan lihat begitu besar manfaat yang kita dapat apabila kita berkorban dengan sungguh-sungguh".

Bukan karena ini minggu Idul Korban kemudian muncul tulisan ini, dan tulisan inipun tidak membahas Idul Korban, karena saya yakin tulisan tentang Idul Korban pastilah sudah banyak beredar, tapi diakui bahwa ide muncul juga karena momen tersebut.

Maksud dari kalmia diatas dalam benak saya adalah, kadang kala kita merasa menjadi korban atas sesuatu, perubahan misalnya. Kita menjadi obyek atas perubahan tersebut, kita lah yang seolah-olah harus berubah, yang lain menunggu kita, apabila berhasil maka yang lain ikut. Peran sebagai pionir inilah yang biasanya kita maknai sebagai korban. Namun, seperti dalam kalimat diatas, apabila kita dengan sungguh-sungguh berperan dalam pionir (sebagai korban atau dikorbankan atau berkorban) maka sejatinya banyak manfaat yang dapat kita peroleh. Misalnya: pengetahuan dan kompetensi kita bertambah, paham dan terbiasa dengan perubahan, dan mungkin juga akan menjadi orang yang populis, karena semua mata tertuju kepada kita. Jadi… mari tidak perlu segan untuk menjadi korban, berkorban, ataupun dikorbankan untuk menjalankan suatu perubahan menuju kepada kebaikan.

No comments:

Post a Comment