5.02.2018

Empan Papan

"Filosofi jawa ini bisa kita pegang ketika berhubungan dengan orang lain. Ketika kita akan memberi nasehat atau mengingatkan seseorang lebih bijaksana apabila kita memperhatikan tempat, waktu, dan yang juga penting adalah kita pilih cara yang baik agar nasehat kita didengar dan bukannya menimbulkan salah paham".

Menggunjing

"Ketika melihat seseorang yg menurut kita melakukan kesalahan, bagusnya tidak dijadikan bahan pembicaraan, bahasan, atau disebarluaskan. Sebaiknya sampaikan langsung kepada yang bersangkutan, karena mungkin saja saat itu ia dalam posisi tidak bisa menghindari perbuatan tersebut, terpaksa, refleks, iman sedang lemah atau kondisi lain yang tidak memungkinkan".

Seringkali kita merasa benar, dan mengadili orang lain tidak benar. Selanjutnya, kita membicarakan kesalahan orang tersebut dengan orang lain, mungkin tujuannya agar orang lain tidak melakukan hal yang sama, yang kita anggap suatu kesalahan. Bilapun tujuannya seperti itu (untuk menghindari orang lain berbuat kesalahan yang sama) sebaiknya jangan melibatkan seseorang sebagai topik bahasan, lebih baik topik bahasannya adalah perilaku yang salah itu (bukan orang) karena akan menimbulkan fitnah, jatuhnya adalah menggunjing, rasan-rasan, ghibah.

Sebaiknya kita sampaikan langsung kepada yang bersangkutan apa perbuatan atau perilaku yang bersangkutan yang kita anggap salah dengan memperhatikan waktu, tempat, dan cara yang tepat. Tidak didepan banyak orang, yang tujuannya adalah agar yang bersangkutan menyadari dan menerima dengan baik nasehat atau koreksi kita.

Apabila seseorang mengajak berdiskusi atau membicarakan seseorang, bukannya perbuatan atau perilaku, sebaiknya segera diselesaikan pembahasan tersebut.

#menghidarighibah #menghindarifitnah #rasanrasan #menggunjing

4.25.2013

Kenyamanan Kita - tanggungjawab Kita

"Jangan pernah mengharapkan orang lain berbuat untuk kenyamanan kita, pun itu adalah tugasnya"

Kenyamanan kita adalah tanggungjawab kita, ini saya rasakan ketika ruangan di kantor dalam kondisi tidak nyaman, penyebabnya adalah AC di ruangan tidak pernah dipelihara, sehingga kesejukan yang selama ini ada di ruangan berubah menjadi panas dan gerah. Komplain atas kondisi tersebut sudah seringkali kami sampaikan kepada pejabat yang berwenang, namun kekecewaan yang kami dapat. Tidak hanya masalah AC sebenarnya, namun banyak juga keluhan-keluhan yang kami sampaikan namun tidak ada tindak lanjutnya, ini pula yang semakin membuat kecewa.

Akhirnya, dengan inisiatif kami panggil tukang AC untuk membersihkan ACnya, walhasil ruangannya kembali sueeejuuukk.... 

Jadi... jangan menggantungkan kenyamanan kita kepada orang lain, meskipun itu tanggungjawab mereka. Dengan inisiatif menyelesaikan masalah yang ada, selain kita dapat memenuhi kebutuhan kenyamanan kita, juga dapat menyadarkan orang lain akan tanggungjawabnya.. (kalau yang dituju menyadari)

4.18.2013

Ing Ngarsa Sung Tuladha

"Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani"
Di depan menjadi contoh (teladan), di tengah membangun keinginan (memotivasi), di belakang memberi kekuatan (men-support)

Pitutur atau petuah dari Ki Hajar Dewantara ini artinya sangat mendalam dan komplit sebagai pegawangan seorang pemimpin. Petuah ini teringat ketika kondisi saat ini serba tidak jelas. Sungguh... seharusnya pemimpin itu menjadi Role Model, Motivator & Supporter. Adakah pemimpin-pemimpin kita yang seperti itu?

2.14.2013

Do'a Jelek

"Pernahkah kita berpikir, bila kita menyusahkan org lain, bisa jadi mereka berdo'a jelek utk kita?"

 Kata-kata ini muncul ketika ada seorang kawan (bisa dibilang mengeluh) saat sedang menghadapi masalah (tepatnya mengikuti proses) kaitannya dalam menjalankan kewajibannya.

Kaitannya dengan hablum minannaas, perilaku kita tentu saja berhubungan dengan orang lain, perbuatan kita entah itu baik maupun buruk tentu berimplikasi terhadap orang lain. Untuk itu, sebaiknya kita memperhatikan perilaku kita, menyinggung orang lain apa tidak, membuat orang lain tidak suka apa tidang, menyusahkan orang lain apa tidak? Bila perbuatan kita membuat orang lain tidak suka, bisa jadi mereka mendo'akan kita dengan do'a yang jelek. Perbuatan baik kita saja belum tentu selalu mendapat respon baik, apalagi perbuatan buruk kita. Berpikirlah kembali, dan selalu berbuatbaik, semoga kebaikan kita selalu mendapat respon yang baik juga. aamiin...

10.24.2012

Pengorbanan

"Kadangkala kita merasa dijadikan korban, namun bila kita berpikir positif maka kita akan lihat begitu besar manfaat yang kita dapat apabila kita berkorban dengan sungguh-sungguh".

Bukan karena ini minggu Idul Korban kemudian muncul tulisan ini, dan tulisan inipun tidak membahas Idul Korban, karena saya yakin tulisan tentang Idul Korban pastilah sudah banyak beredar, tapi diakui bahwa ide muncul juga karena momen tersebut.

Maksud dari kalmia diatas dalam benak saya adalah, kadang kala kita merasa menjadi korban atas sesuatu, perubahan misalnya. Kita menjadi obyek atas perubahan tersebut, kita lah yang seolah-olah harus berubah, yang lain menunggu kita, apabila berhasil maka yang lain ikut. Peran sebagai pionir inilah yang biasanya kita maknai sebagai korban. Namun, seperti dalam kalimat diatas, apabila kita dengan sungguh-sungguh berperan dalam pionir (sebagai korban atau dikorbankan atau berkorban) maka sejatinya banyak manfaat yang dapat kita peroleh. Misalnya: pengetahuan dan kompetensi kita bertambah, paham dan terbiasa dengan perubahan, dan mungkin juga akan menjadi orang yang populis, karena semua mata tertuju kepada kita. Jadi… mari tidak perlu segan untuk menjadi korban, berkorban, ataupun dikorbankan untuk menjalankan suatu perubahan menuju kepada kebaikan.

10.19.2012

Eling lan Waspada

"Eling, kudu tetep eling marang kamanungsane, kita mung jalma manungsa.
Waspada, waspada marang gudha kang isa agawe hina lan cilaka".

Kearifan lokal, mungkin itu yang membawa inspirasi kali ini. Eling lan Waspada adalah peringatan bagi kita semua agar kita selalu ingat dan waspada. Ingat kepada Tuhan, ingat kita adalah manusia, yang hanya bertugas sebagai wayang yang dilakonkan oleh Tuhan Allah SWT. Hanya manusia yang diberi tugas sebagai pemimpin, khalifah, untuk memelihara dan memanfaatkan anugerah yang diberikan Allah di BumiNya.

Sebagai manusia harus selalu waspada, waspada akan godaan setan yang dapat menjerumuskan kita, yang dapat membuat kita hina dan celaka, bahkan lebih hina dari binatang.

ayo.. eling lan waspada!!